Definition of Something on Music

Minggu, 10 Juni 2012

Mayumi Haryoto, Illustrator album art keren Indonesia :D

Mayumi Haryoto


Mayumi Haryoto, seorang perempuan berparas cantik keturunan Indonesia Jepang yang memulai karir sebagai designer sejak umur 18 tahun. Mayumi yang lahir pada 1983 ini pada awalnya mencoba nyaris semua profesi yang berhubungan dengan bidang kreatif, dari grafis designer, 2D pixel animator, art director hingga asisten produksi di banyak tempat seperti BBDO Indonesia, Matahari Studio, Ideasphere, dan Aksara recorcds. Namun dari semua hal yang pernah ditekuninya, mengerjakan ilustrasi ialah passion terbesarnya. Hingga sejak tahun 2006 Mayumi pun akhirnya memutuskan untuk menjadi freelance illustrator.



Gaya ilustrasi Mayumi memang memiliki ciri tersendiri, hal itu bisa dilihat dari garis, tekstur serta warna-warna yang disajikan di setiap karyanya. Salah satu karyanya yang dikenal massa ilustrasi pada kedua album band independen Sore, Centralismo dan Ports of Lima serta. Di tahun 2009. Ilustrasi album Centralissimo bahkan didaulat sebagai Best Album Cover pada ajang AIMA 2009 di Malaysia.

Sore - Ports of Lima
Sore - Centralismo

Nama Mayumi pun semakin dikenal di dunia kreatif. Selain itu, perempuan jebolan Digital Studio College mendesain cover untuk album The Cash, Tika's Defrosted Love Songs, dan poster film Pintu Terlarang, selain juga sesekali mendesain cover untuk majalah Concept dan jadi pembicara seminar desain. Dan yang terakhir menjadi juri dalam Nirmana Award untuk bidang ilustrasi.

The Cash

Tika's Defrosted Love Songs

poster film Pintu Terlarang

Dan apabila tertarik untuk melihat artwork lain yang telah dihasilkannya, bisa dilihat pada portofolio digitalnya dibawah ini



Sumber : Dari berbagai sumber

Kamis, 31 Mei 2012

Best 5 Album Art Indonesia (tetep menurutku :p)

Lansung aja, gak perlu banyak ice breaking atau apalah namanya, langsung aja menuju ke best 5 album art dari band band Indonesia yang spektakuler dan keren :p
Emang sih, mungkin jarang diantara kalian yang memperhatikan tentang album art dari band Indonesia. Tapi ternyata banyak diantaranya yang awsem dan punya konsep yang keren lho.
check this out deh :D



5. Naif - Mesin Waktu




Siapa yang gak kenal Naif? Band yang bergenre indie pop yang dikemas dengan gaya retro ini merupakan salah satu band terbaik yang dipunyai negeri ini, hingga saat ini. Band ini dapat eksis di tengah menjamurnya band dengan genre melayu serta semakin maraknya boyband girlband ala Korea yang gak jelas :p .
Kali ini saya memasukkan album yang bertajuk "Mesin Waktu" ke dalam list album art terbaik Indonesia versi saya. Kenapa? Tentu saja karena konsepnya. Konsepnya yang berupa kolase dari Naif dan band-band yang menyanyikan lagu Naif seperti pada sub judul albumnya. Karena memang, album ini dibuat untuk memberikan apresasi pada Naif untuk ulang tahunnya yang keberapa gitu, saya lupa :p sehingga pada album ini justru Naif tidak menyanyikan satu lagu apapun, namun band band indie seperti The Brandals, White Shoes and the Couples Company, The Adams, The Monophones, Sore, Goodnight Electric, Fable, Cherry Bombshell, hingga Superglad yang sama-sama tumbuh berkembang dengan Naif turut menyanyikan lagu Naif. tentu saja ada band indie lain yang saya lupa namanya juga turut menyanyikan lagu Naif :d. Maka dari itu, jika konsep dari album art ini adalah kolase maka jelaslah bakal rame jika semua band yang turut serta muka-mukanya ditempel di sebuah kertas pada sampul CD/DVD yang ukurannya agak nanggung. Namun justru karena itu, akan mampu menghasilkan sebuah karya seni yang spektakuler seperti gambar diatas. 
Tak salah lah jika saya turu mengapresiasi band ini dengan mencantumkan album art tersebut ke dalam list album art terbaik versi saya :D 






4. Mocca - Colours




Hahahaha... adalah kata-kata pertama yang keluar dari pita suara ini untuk menggambarkan bagaimana saya takjub melihat album art ini :D . Ya, band ini adalah salah atu band lokal favorit saya, Mocca. Band indie yang beraliran swing jazz ini telah mampu menarik perhatian anak muda pada jaman itu yang didominasi band-band major lable beraliran pop atau rock. Band ini juga merupakan salah satu pioneer pergerakan band indie nusantara disamping Pure Saturday, The Adams, atau Sore. 
Konsep dari album art ini lucu, unik, dan tak biasa. Lihat saja CD/DVD tersebut dikemas dalam packaging berbentuk seperti kotak pensil warna, dengan personil Mocca sebagai covernya, hmm.. keren :D Mungkin dicocokkan juga kali ya dengan judul albumnya "colours" . kalo orang awam melihat ini mungkin akan mengira ini benar-benar sebuah pensil warna dan langsung membukanya, lalu kaget eh, ternyata isinya ialah sebuah CD/DVD, haha..



3. Payung Teduh - Dunia Batas



Mungkin diantara kalian ada yang belum tau ya siapa itu Payung Teduh, karena saya baru taupun juga baru pertengahan tahun 2011 kemarin, haha.. Payung Teduh ialah sebuah band indie asal Jakarta bergenre folk pop, yang shownya tengah dinanti pemuda pemudi yang sedang dicandu asmara di ibukota, ciiiee :p
Band yang baru saja mengeluarkan album perdana yang berjudul Dunia Batas ini langsung mampu menyerap konsumen dari luar kota (seperti saya :p) setelah sebelumnya album ini terlebih dahulu diperkenalkan lewat internet. Untuk menghargai musikalitasnya maka saya beli album originalnya, haha.. Makanya preview album art diatas pun berasal dari punya saya sendiri, setelah sebelumnya saya cari di internet belum menemukan gambar yang sesuai dan bagus :p
Mengapa saya memasukkan album art ini ke dalam list saya? Mungkin ini jawaban subyektif yang paling mendasar ya.. karena disitu terdapat ilustrasi pohon menjulang besar agak miring ke samping, sehingga membuat sebuah tempat teduh di bawahnya. hhmm, nice...  Mungkin itulah filosofi band ini menjadi sebuah payung teduh bagi para pendengarnya, karena lagu lagunya memang legit menyejukkan, meneduhkan telinga dan hati para pendengarnya yang lagi dicandu asmara :d



2. Shaggydog - Bersinar



Shaggydog ialah sebuah band yang berasal dari Yogya yang menamakan genre mereka Doggystyle, dimana merekan menggabungkan musik jazz, ska, reggae, swing, dam rock menjadi satu, setidaknya itu menurut sumber yang saya baca, haha..
"Bersinar" merupakan album kelima Shaggydog yang dirilis pada tahun 2009, musik-musik yang dibawakan Shaggydog tidak hanya dikenal di Indonesia namun juga di luar negeri seperti Jepang dan Eropa. Bahkan Shaggydog jauh lebih terkenal di tempat tersebut dibandingkan di dalam negeri sendiri. Ini merupakan prestasi tersendiri bagi Shaggydog, haha
Mengapa saya terkesan dan memasukkan album art Shaggydog yang berjudul Bersinar ini ke dalam list saya? pasti tentu saja karena konsepnya lah :D. Lihat, konsep yang dihadirkan bergaya vintage, dimana logo band tersebut terdapat di tengah dan diberi atribut seperti pada emblem sebuah negara :d. Kalo dilihat, visual tersebut seperti logo Maicih ya, terdapat berkas sinar yang menyinari dari dalam logonya. Hmm, siapa yang duluan? menurutku pasti album art inilah yang duluan menggunakan konsep ini dibandingkan Maicih :p




1. Sore - Ports of Lima




Ya, Sore. Album art yang menjadi favorit saya dan menjadi band terakhir yang masuk list ini, hehe.. Sebenarnya tak hanya album art pada album ini saja yang menarik bagi saya, namun artwork pada album centralismo juga sangat menarik. Namun bila saya harus memilih, mungkin saya lebih memilih album ini, hahaha..
Konsepnya sebenarnya sederhana, menceritakan tentang seorang wanita cantik yang terbunuh dan dikemas dengan penggambaran setiap personilnya dengan eksekusi berupa digital coloring yang khas.. Kalo gak salah album art ini juga meraih beberapa penghargaan nasional maupun internasional mengenai allbum art terbaik, namun saya lupa apa itu, di artikel lain mungkin dijelaskan :p
makanya tak salah kan jika Ports of Lima ini masuk dalam list saya.
Ehm, Sebenarnya saya juga mau menambahkan album art Centralismo juga, tapi gak jadi karena berasal dari band yang sama dan designer yang sama pula XP


Mungkin [2] di artikelberikut akan dijelaskan mengenai designer yang membuat album art centralismo dan Ports of Lima ini , haha 

Selasa, 24 April 2012

Best 5 Album Art Dunia (menurutku :p)

Mungkin bagi sebagian orang tetapi bukan saya, fungsi dari sebuah album art pada sebuah kaset, CD, atau bahkan DVD tidak terlalu penting. Namun bagi sang empunya musik, keberadaan album art saat ini sudah dinggap penting dari era sebelumnya. Pada saat ini album art bisa digunakan untuk mewakili identitas musik pada album tersebut, bisa juga representasi artis pada saat mengemas musik itu, bahkan bisa juga album art tersebut tak berhubungan sama sekali dengan musik dan artisnya misalnya kondisi sosial budaya masyarakat, kondisi politik, kehidupan pribadi, atau sekedar bereksperimen dalam seni. Hal seperti itu sih, sah sah saja, untuk mewakili perasaan seni seseorang, apalagi seorang pemusik yang juga salah satu aktor dalam dunia persilatan seni, hehe..

Berikut ini saya mau memberikan 5 album art terbaik mancanegara dari berjuta-juta band keren yang ada di seantero dunia ini, menurut versi saya tentunya. Jadi jangan marah jika album art dari band idolamu tidak ada di list saya :p


5. Pink Floyd - Dark Side Of The Moon



Dari awal masuk kuliah atau akhir SMA ya saya pertama kali suka dengan band ini? band yang beraliran progressive rock (menurutku) ini merupakan band yang keren (sekali lagi menurutku, haha). Di album ini saya juga suka banget dengan album art nya yang merepresentasikan judul album nya "Dark Side Of The Moon" dengan menggunakan prisma segitiga untuk membiaskan warna putih menjadi spektrum warna pelangi (ini pelajaran kelas berapa ya?). Menurut analisis saya yang masih amatir ini, konsep album art nya sederhana tapi sangat cerdas, dengan menganalogikan bulan sebagai prisma yang biasanya hanya memantulkan cahaya dari matahari ke bumi, tapi kali ini justru membiaskan warna tersebut menjadi spektrum pelangi. Makanya, sang pembuat karya ini (yang namanya saya rahasiakan dulu, untuk artikel selanjutnya :p) sangat mampu untuk mengolah judul album "Dark Side Of The Moon" menjadi sebuah visual yang keren dan penuh makna ini, walaupun sekilas hampir mirip dengan Album art milik Beethoven pada tahun 1940-an yang dibuat oleh Alex Steinweiss :D



4. Architecture in Helsinki - Places like This
 


Hmm... sudah liat belum, kenapa saya memasukkan album art milik Architecture in Helsinki ini ke dalam list saya? Kalau sudah lihat ya gak perlu ada analisis saya lagi ya :p
Album yang berjudul Places like This ini menggunakan sebuah ilustrasi yang cukup rumit dan detail bila dilihat berkali-kali. Hmm, dari judulnya saja sudah ketahuan kalau band dan sang desainer grafis ini ingin menggambarkan sebuah tempat seperti yang ada di album art ini. Paling tidak itu menurut analisa saya yang amatir ini :D




3. Thom Yorke - The Eraser


Album solo vokalis Radiohead yang bertajuk The Eraser ini dirilis pada tahun 2006. Disini saya tidak membahas tentang segi musikalitas album ini, karena saya yakin pentolan dari Radiohead ini pasti awsem, haha :).. Jujur dari album ini saya hanya pernah mendengar satu lagu saja yang berjudul Analyze dan menurut saya emang awsem :d. Sedangkan dari album art nya, ya gak perlu disangkal lagi, konsep sama eksekusinya menurutku keren. Dominan dengan hitam putih, ilustrasi yang ditampilkan sudah bercerita banyak. Album art yang diambil dari karya Stanley Donwood yang berjudul London Views yang memang benar-benar terjadi di Inggris tahun 2004. Ilustrasi ini menceritakan tentang seseorang bersetelan jas dan topi hitam yang coba menghentikan air bah dari sungai Thames yang sebelumnya telah menenggelamkan gedung parlemen, menara London, dan bendungan sungai Thames. Lalu apa hubungannya dengan album ini? menurut saya, mungkin karena karya seni yang dibuat melalui linocut (kalau belum tau teknik ini silahkan cari sendiri di internet ya ^^v) berhasil memenangkan penghargaan vinyl seni terbaik 2006, dan Thom Yorke terlibat didalam pembuatannya kali ya, makanya Thom Yorke merasa bangga untuk menggunakan ilustrasi tersebut menjadi album art proyek solo perdana nya. Sekali lagi itu menurutku lho ya, jadi ya maap bila salah, :p


2. Muse - Absolution




Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiranmu pas ngeliat gambar diatas? kalo aku se takjub, soalnya manusia akhirnya bisa terbang, hehehe ...
Gambar diatas merupakan album art dari band idolaku sejak SMP, Muse, yang albumnya bertajuk absolution. Mungkin sesuai namanya ya, album art yang eksekusinya berupa fotografi ditambah sedikit digital imaging (menurut saya) berhasil merepresentasikan sebuah keabsolutan evolusi manusia yang dimana mampu terbang laksana burung. Masalahnya yang terbang itu robot atau bener2 manusia ya? kan kalo di film2 biasanya yang posisinya seperti itu dengan telanjang badan itu robot yang dikloning jadi banyak, jadi ga tau ah ini evolusi manusia atau evolusi robot yang mau memusnahkan manusia? au a.. :p



1. Soulwax - Nite Version


Pertama lihat album art ini saya teramat sangat suka, saya kira band ini bergenre psychodelic atau semacamnya, karena jujur saya belum pernah tau band ini :d . Tapi begitu saya gugling di yahoo... iya bener, saya ngetik google di situs yahoo :p saya baru tau, ternyata Soulwax itu bergenre electronic dan musikalitasnya juga keren, gak kalah ama band semacamnya kayak Daft Punk atau band lokal Bottlesmoker. Album yang dikeluakan pada tahun 2005 yang berjudul nite Version ini memang pas kalo diputer pas malem-malem, berasa di club atau tempat hiburan malam lain deh :d. Konsep dari album art ini menurutku simple, hanya menggunakan garis diagonal berwarna magenta. Bila dilihat sekilas tentu saja kalian gak akan dapat point nya, karena didalam garis diagonal itu ada sebuah tulisan yang merupakan nam band ini dan judul albumnya. Yak benar, konsepnya adalah ilusi mata. Bila kamu tanya kenapa album art yang sangat sederhana ini bisa masuk ke dalam list album art terbaik menurutku, berarti kamu sekalian kudu liat lebih detail de :D tapi kalo gak setuju gak apa sih, toh kalian gak bisa berbuat apa-apa, karena di blog ini akulah 'Tuhan' nya :p




Sumber : Berbagai sumber, paling banyak wikipedia :D

Selasa, 06 Maret 2012

The Future of Album Art

Perkembangan zaman pada saat ini menuntut para pelaku industri musik untuk lebih kreatif dalam mengerjakan sebuah proyek musik. Tidak hanya dari segi musikalitasnya saja, namun juga dari desain album art, karena seorang konsumen yang belum mengetahui musik apa yang akan ia beli, biasanya menurut pengalaman saya akan melihat penampilan luar dari album tersebut. Disinilah peran album art menjadi sangat penting. Hal ini telah ditunjukkan oleh Alex Steinweiss yang merupakan pelopor pembuatan album art dunia. Penjualan album-album koleksi Beethoven mampu terjual hingga 800% saat mempunyai album art sebagai cover daripada saat masih polos tanpa album art. 
 Album art Beethoven  pada tahu 1940-an yang terjual 800% dari sebelumnya
Ukuran album art pun mengalami perubahan seiring bentuk rekaman yang digunakan. Pada saat musik pertama direkam menggunakan piringan hitam, ukuran album art pada saat itu ialah 10" dan 12". Namun saat ini, seiring musik diproduksi dan direkam dengan berbagai media, album art pun turut menyesuaikan. Dimulai dari seukuran kaset, CD ataupun DVD. Bahkan saat ini album art pun dapat berupa visualisasi digital bila file musik yang dimainkan berasal dari internet yang kamu download. Bahkan bila file yang kamu download tak disertai album art, kamu dapat mendownloadnya secara manual di internet dan memasangnya di music player yang biasa kamu mainkan.

Boogie Woogie, 78 rpm album Columbia
Album art Boogie Woogie th '40 oleh A. Steinweiss
Hingga pada saat ini, saat semakin banyak sesuatu yang telah dikonversikan ke dalam bentuk digital, banyak orang mulai  memperdebatkan tentang keberlangsungan sebuah album art yang berada pada cover setiap album rekaman, terutama para desainer. Memang, berdasarkan historynya, album cover selalu mengalami perubahan bentuk secara berkala. Dimulai dari piringan hitam, lalu kaset, lalu CD, kemudian DVD, sampai akhirnya ke bentuk yang lebih kecil lagi dan jauh lebih sederhana, yaitu bentuk digital. Menurut pendapat beberapa desainer album art, suatu saat  nanti album cover akan mati dan hilang karena semakin banyaknya rekaman yang diproduksi dengan bentuk digital, yang dengan mudah dapat di download di internet. Meskipun rekaman digital itu disertai gambar visual atau thumbnail, seringkali gambar itu menghilang pada saat musik itu kamu unduh. 

Namun beberapa kalangan desainer juga berpendapat bahwa perkembangan album cover tak akan pernah mati tetapi hanya turut berubah sesuai media rekaman nantinya yang akan berkembang. Hal itu dapat disebabkan karena kebutuhan para grup dan musisi serta label rekaman untuk menunjukkan identitas mereka sebagai musisi dan untuk mendukung karya musik yang dibawakan serta untuk mewujudkan visi kreatif mereka. Mungkin karena itu, para desainer terlebih lagi desainer album art tengah berusaha untuk mengangkat lagi album art untuk cover album musik sebagai bentuk karya seni. Para desainer ini bereksperimen dengan berbagai sarana atau cara baru dan membuat ide untuk menciptakan kembali album cover pada era yang serba digital ini.


Album art Zero "Yeah Yeah Yeahs", mempunyai ide yang kreatif
Harapan para desainer ini disambut baik oleh perusahaan software dan hardware terkenal dunia, Apple. Apple mengeluarkan produknya dalam bentuk iTunes LP, sebuah music player terkenal perusahaan ini pada tanggal 9-9-2009 dalam bentuk album cover yang interaktif. Pengguna dapat melihat lirik serta karya seni dalam sebuah album yang dapat berpindah dari komputer maupun iPod. Selain Apple, Warner Music Group juga turut berkontribusi untuk mewujudkan harapan desainer dan para penikmat music dunia akan karya seni ini dengan membuat Wamo, dimana para pengguna handphone diberikan album digitaldengan nada dering, video, lagu dan wawancara artis.

Lalu setelah karya seni digital ini diputar pada komputer dan alat portable lainnya, di masa yang akan datang mungkin alat-alat lain seperti Nintendo Wii, Playstation 3, dan Xbox 360 akan ikut serta dalam mengembangkan album art. Kelangsungan perkembangan album art ini abergantung pada format digital yang juga akan dikembangkan untuk memutar musik nantinya. Bila format digital ini terus dikembangkan, maka standar baru untuk memutar musik dan album art digital pun akan timbul dalam bentuk baru suatu saat nanti. Selain itu, masih banyak para penikmat musik dari beberapa kalangan yan g lebih menyukai album art dalam ukuran yang sebenarnya, yang diperuntukkan piringan hitam, karena piringan hitam menawarkan hal lain yang format-format lain tidak memilikinya, yaitu prestise atau kebanggan pribadi. karena album art pada format ini mewakili aspek-aspek kehidupan pada pertengahan abad 20 dimana menjadi awal perkembangan album cover yang polos menjadi album cover yang memilki nilai seni yang disebut album art..

Alex Steinweiss, desainer yang dikenal sebagai pelopor pembuatan album art
Album Art pada era piringan hitam bahkan turut mempengaruhi gaya hidup, nilai sosial, dan perkembangan trend, sehingga album art nya mempunyai nilai historis dan keunikan tersendiri. Bukan hanya bagi merekan yang tinggal pada zaman itu, namun juga mereka yang tinggal di masa ini, di era digital, dimana untuk mendapatkan musik dan album art sangat mudah. Bagi mereka yang hidup pada era digital, mempunyai album art pada format piringan hitam juga merupakan bentuk apresiasi musik.

Sehingga sampai kapanpun, kedudukan album art pada cover sebuah album musik tak akan pernah mati karena benda-benda seperti ini dapat menjadi barang koleksi pribadi yang mempunyai nilai seni dan historis yang tinggi.



Referensi : Dari berbagai sumber

Minggu, 04 Maret 2012

Album Art, What is mean ? How the history?

Album Art Pink Floyd "Dark Side of the Moon"
www.smashingmagazine.com
Pernahkah kamu melihat sebuah gambar seperti diatas dengan skala yang lebih kecil ketika sedang memutar lagu pada ipod atau komputer? Itu adalah sebuah album art. Album art biasanya terdapat pada cover sebuah album yang berisi cd, dvd, piringan hitam, atau bahkan kaset. Album art saat ini berarti sebuah gambar yang merepresentasikan bentuk digital dari sebuah album atau lagu pada album tersebut atau bahkan dari musisinya.

Pada awalnya, sekitar awal abad 20 cover sebuah album tidak berisi sebuah Album art, namun hanya berisi informasi dasar yang diperlukan konsumen agar membeli album tersebut. Informasi-informasi itu biasanya mengenai  nama grup atau musisi, judul album, dan penghargaan apa saja yang telah diraih oleh grup atau musisi tersebut yang diletakkan pada cover depan. Sedangkan pada cover belakang berisi playlist yang ada di album tersebut serta durasinya, nama anggota grup, dan kredit bagi mereka yang telah membantu dalam komposisi dan bidang teknis lainnya. Dan apabila kamu mencari sebuah album di rak yang disusun berjajar pada toko musik, kamu akan mendapatkan sebuah bagian yang masih pada album cover, yang saya sebut bagian "tipis". Bagian ini biasanya berisi  nomor katalog, judul album, nama grup atau musisi, label rekaman, dan tanggal. Pada masa ini, album cover difungsikan hanya untuk melindungi piringan dari debu, kotoran, dan goresan-goresan lainnya.

Namun seiring berkembangnya zaman dan kreativitas manusia, sekitar pada pertengahan abad 20, para pekerja dunia musik mulai memproduksi album dengan cover yang berbeda dari sebelumnya. Album cover pada masa ini menunjukkan foto dari musisi atau artis tersebut, judul album, atau visualisasi lain yang menarik. Saat itu para pelaku industri musik telah menyadari album cover tak hanya berfungsi melindungi piringan di dalamnya, tapi bisa juga untuk mengkomunikasikan visi dan identitas yang diinginkan oleh artis rekaman maupun label rekamannya, dan juga untuk menunjukkan segi artistik dari sebuah album dan mewakili suasana dari album tersebut walaupun dengan media yang terbatas saat itu.

Contoh album cover untuk piringan hitam 
http://id.wikipedia.org/wiki/Album_cover


Tapi sebenarnya, penggunaan fungsi album art sebagai bentuk apresiasi seni  sudah dimulai paa tahun 1939 ketika perusahaan rekaman Columbia mempekerjakan Alex Steinweis, seorang graphic designer, sebagai art director pertamanya. Steinweiss menghasilkan album cover pertamanya untuk sebuah grup orchestra bernama  Rodgers & Hart, the Imperial Orchestra dalam album yang berjudul Smash Songs.



Album cover modern pertama yang diciptakan oleh Alex Steinweiss
untuk perusahaan rekaman Columbia (1939)

http://id.wikipedia.org/wiki/Album_cover 
Sukses dengan desain album cover pertamanya, Steinweiss pun diakui sebagai orang yang memperkenalkan desain kemasan album modern yang masih berlaku sampai saat ini, karena memunculkan ide untuk mengganti label standar dari album cover dengan karya seni yang orisinil. Sehingga pada saat itu penggunaan album cover sebagai karya seni biasa disebut album art. Kesuksesannya pun diikuti oleh graphic designer lainnya. Mereka ikut-ikutan mendesain album art artis rekaman saat itu dan mendapat perhatian publik dalam waktu singkat. Bahkan Steinweiss juga pernah membuat album art untuk koleksi album Beethoven, yang mampu terjual 800% lebih baik dibanding edisi sebelumnya yang mempunyai cover polos. Hal ini makin menunjukkan pembuatan desain album menjadi bagian tak terpisahkan bagi produksi sebuah album agar dapat mengkomunikasikan isi dari lagu-lagu di dalamnya.

Namun dalam proses pembuatannya dibutuhkan waktu yang cukup lama karena butuh kesepakatan dari sang graphic designer dan juga artis rekaman beserta label rekamannya. Sehingga fungsi Album cover pun menjadi sama krusialnya dengan video klip, serta lagu itu sendiri.


Album Art Madonna "Celebration"
kitkatsphotography.blogspot.com
Album Art Heartless Bastards "The Mountain"
www.themusicologists.com 
Referensi : Dari berbagai Sumber